3/13/11

Menulis Artikel

 Menulis artikel ilmia populer di  media masa tidaklah sama dengan dengan menulis untuk diposting di situs jejaringan social facebook, blog  atau untuk sekadar dijadikan benda koleksi dalam diary pribadi. Menulis artikel Ilmia popular haruslah memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Kaidah-kaidah itu tentu saja perlu diketahui bagi siapa saja yang ingin menulis artikel ilmiah populer.
Yuk Nulis Artikel, Karya Wardjito Soehaso

Bagi penulis yang telah membiasakan dirinya menulis, kaidah-kaidah itu bukanlah menjadi soal. Ketika menulis, naluri kepenulisannya akan sendiri menuntunnya mengungkapkan ide, gagasan atau pun persoalan secara  jelas dan tajam. Ia mungkin hanya membutukan out line sederhana ketika menulis.
 Tetapi bagaimana dengan punulis pemulah?
Penulis pemulah seringkali bingung bagaiman mengungkapkan ide, gagasan, ataupun suatu persoalan secara tertulis. Walaupun, mungkin terdapat begitu banyak bahan mentah dalam kepala, penulis pemula sering  kebingungan dari mana harus memulai, bagaiman ia mengembangkan ide, dan pada akhirnya bagaimana membuat kesimpulan.

Tidak jarang karena hal ini, penulis pemulah pata semangat. Ia berangapan, menulis artikel ilmiah popular hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berbakat. Jika tidak punya bakat menulis, orang tidak mungkin bisa menulis. Padahal, suda diketahui, menulis itu bukan bakat. Menulis itu keterampilan mengungkapkan gagasan, ide  atau persoalan dengan bahasa tulis. Yang namanya keterampilan jika dipelajari, dipahami dan terus menerus dipraktekan lama-kelamaan akan mahir juga.
Buku berjudul Yuk Menulis Artikel  yang ditulis oleh Wardjito Seoharson, pendiri portal www.penulismuda.com bisa menjadi bahan pembelajaran bagi siapa saja yang ingin menulis artikel di media masa. Karena disajikan dengan bahasa yang lugas, siapa saja yang mengunakan buku ini akan dengan mudah memapahami isi buku ini. Selain itu, gagasan-gagasan pendukung dalam buku ini pun diorganisir dengan baik. Dengan demikian, pembaca dapat terbantu memahami tahapan-tahapan, kaidah-kaidah, atau pun hal-hal penting  dalam menulis artikel ilmia popular.
Penulis buku ini mengawali pembahasannya dengan membuat pembedaan yang tegas antara menulis dan mengarang. Menurut penulis buku ini, mengarang itu membuat subuah tulisan yang disebut karangan. Karangan itu murni hasil cipta pikiran yang disebut rekaan. Rekaan itu imaginative, sesuatu yang muncul karena inspirasi yang masuk kedalam pikiran, lalu diolah sedemikian rupah, dirangkai, disusun lalu dituangkan dalam bentuk karangan.  (halaman 7).  Atau dengan kata lain, mengarang itu menciptakan sesuatu yang tadinya tidak ada menjadi ada. Litelatur yang masuk dalam kategori  karangan berupa puisi, prosa, cepen atau pun novel. Walaupun beberapa tulisan jenis ini sering dibuat atas dasar kisa nyata, tulisan jenis ini tetap disebut karangan karena kemungkinan penulisnya menambakan atau mengurangi sesuatau dalam karangannya.
Sedangkan menulis, isi tulisan yang dibuat selalu berhubungan dengan fakta, pengetahuan dan ilmu. Yang namanya fakta akan selalu berkaitan dengan hal-hal yang benar-benar terjadi bukan sesuatu hasil khlayan manusia. Yang namanya ilmu pengetahuan, akan selalu berkaitan dengan yang namanya landasan teori, riset dan obserfasi lapangan, dukungan data dan informasi yang menjadi referensi, sehinga ada tangung jawab ilmianhnya. Berdasarkan itu … artikel ilmia tidak boleh dikarang seenaknya sendiri (hal. 8).
 Ilmu pengetahuan perlu di ketahui masyarkat umum tidak bisa hanya menjadi bahan monopoli akademisi atau peniliti. Media masa sebagai pengembaan fungsi pendidikan wajib menyedikan tempat bagi proses penyebaran  informasi atau pun pengetahuan kepada khalayak pembaca.
Media masa umum tentu saja akan dibacakan oleh masyarakat umum. Dosen, pegaiwai kantor, tukang pakir atau pun abang becak akan juga ikut membaca. Karena harus diketahui oleh masyarakat umum orang berpikir bagaimana menyampaikan ide gagasan, ilmu dengan pengetahuan tersebut dengan bahasa yang tidak akademis. Kemudiaan,  muncul sebuah jenis tulisan yang di sebut tulisan ilmia popular. Ada kata popular di belakang frase tulisan ilmia. Ini artitnya, ada hal yang berbeda antara tulisan ilmia dan tulisan ilmia populer.
Popular merujuk pada sesuatu yang diketahui, digemari, atau disukai banyak orang. Sedangkan Tulisan ilmia sendiri merupakan tulisan yang ditulis dengan bahasa akademis, ilmia, dengan criteria yang ketat. Tulisan ilmiah selalu dimuat diberbagi jurnal ilmia. Karena tulisan ilmia dalam pembahasannya selalu mengunakan kata-kada ilmia yang kadang hanya bisa dipahami oleh kalangan akademisi dan peneliti, masyarakt  umum kadang tidak menyukai jenis tulisan ini. Untuk itu, seorang penulis harus mengunakan bahasa yang popular dalam menulis artiklnya.  Tulisan ilmia populer dibuat untuk menyederhanakan gaya bahasa yang digunakan dalam tulisan agar lebih mudah dipahami oleh kalayak umum.
Setelah membuat pembedaan itu, pada sub bab jenis-jenis artikel penulis buku ini memberikan pemahaman tentang jenis-jenis tulisan yang masuk dalam category  Tulisan Ilmia populer . Wacana atau opini, kolum, ulasan dan laporan atau pun artikel  masuk dalam kategori tulisan ilmaiah populer.   Penulis memberikan penjelasan hal-hal apa saja membuat perbedaan antrara setiap jenis tulisan dimaksud.
Selanjutnya  dengan rinci, penulis menjelaskan tahapan-tahapan yang perlu  dilalui dalam menulis karya ilmia populer. Secara garis besar ia membaginya dalam tiga tahapan.  Tiga tahapan  itu berturut-turut disebutkan satu persatu, tahap pra penulisan, tahap proses penulisan, dan tahap pasca penulisan. Ketiga tahap ini jika dibahami dan dipraktekan tidak mustahill  tulisan kita bisa dimuat di koran.
Media masa selalu mengunakan ragam bahasa jurnalistik dalam  menyanjikan informasi kepada pembaca. Apalagi menyangkut kolom yang berkaitan dengan  hal-hal faktual. Oleh karena itu, seorang calon penulis perlu menguasau ragam bahasa jurnalistik. Pada bagian ketiga pembahasan lebih kusus membahas ragam bahasa jurnalistik.  Mulai dari bagaimana membangun kontruksi kalimat, penyerapan kata asing, sampai bagaimana menbangun paragraf serta bagaimana mengunakan tanda baca. 
Dalam buku, ia juga memberikan tips agar tetap menjadi pemenang dalam menulis. Ia mulai dengan sub bab bagaimana menumbukan minat menulis, apa saja bekal yang diperlukan dalam menulis, resep agar produktif menulis, tips-tips mengatasi hambatan dalam menulis dan lain sebagainya.
Buku ini diformat dengan proporsi 30 persen terory dan 70 persen praktik. Oleh karena itu buku itu lebih banyak membahas bagaimana menulis artikel di media masa atau dengan kata lain buku ini adalah sebua buku pandauan bagaimana menulis artikel di media masa. Dengan dasar itu, penulis lebih banyak memberikan contoh tulisan artikel ilmia populer dalam bukunya ini. Tulisan-tulisan itu ia buat sendri atau merupakan tulisan para sahabatnya  yang perna dimuat oleh beberapa media masa di Jawa Tengah.

This Is The Oldest Page

Ketentuan Berkomentar:
1. Harus Mengunakan Akun Google
2. Tidak Boleh membuat komentar Spam
3. Anda Sopan, Kami Segan
4. Terimakasi-Terimakasi-Terimakasi

Begitu Sudah!
EmoticonEmoticon