Papuamau

Pada tangal 28 Desember 2010, Ibu Carmel Budiarjo dianugrahi sebuah Penghargaan dari Fordem, Forum Demukrasi Rakyat Papua, sebuh oraganisasi yang terdiri dari tokoh-toko intelektual Papua. Penghargaan itu ialah gelar “Putri Sulung Bangsa Papua” karena Ibu Carmel dinilai gigi dan konsisten membela hak asasi manusia Papua.

Karena pengiat hakasasi manusia semcam ibu Carmel dilarang berkunjung ke tanah Papua, acara penganugrahan tersebut terpaksa di selengarakan di sebua tempat dipulau Dewata, Bali. Dalam acara itu hadir, mama Yosepa alomang, Dr. Beni Giyai, Ibu Fredik Korain, Bapak Salmon Yumame dan beberapa mahasiswa Papua.

Gambar kulit kayu Putri Sulung Bangsa Papua ©2010 Salmon Yumame

Dikabarkan, Mahasiswa Papua yang saat ini sedang studi di Bali memeriakan acara tersebut. Dengan mengenakan pakayan adat, mereka membawakan tarian dan nyanyian, sambil mengantarkan Mama Yosepa Alomang yang mengendong sebuah noken berisikan sebuah lukisan sebagai simbol penobatan.

Lukisan itu bergambarkan wajah Ibu Carmel sedang menatapi Pulau Papua. Juga gambar dua orang papua dalam Lukisan itu. Di bagian bawa waja ibu Carmel tertuliskan 4 frasa: Papuaumau (bahasa mee), Venia Ati (bahasa Maybrat) atau Bin Syowi (bahasa Biak) dan Kata Carmel Budiarjo. Tiga frasa awal jika diterjemakan kedalam bahasa Indonesia berarti Putri Sulung. Ini menandakan bahwa ibu carmel secara resmi diangkat sebagai Putri sulung Bangsa Papua.

Ibu carmel Budiharjo, Kelahiran London 1925 ini adalah Pendiri Tapol singkatan dari Tahan Politik guna kampanye pembebasan Tapol di Indonesia. Suaminya adalah Suwondo Budiardjo, seorang pegawai Indonesia. Sewaktu Presiden Suharto mengambil ahli kekuasaan, dari Suekarno, suaminya ditangkap dan dipenjarakan selama 12 Tahun, karena suaminya adalah seorang ekonom kiri yang beraliran komonis. Ibu Carmel sendiri dijatukan hukuman selama 3 tahun, bebas 1971.

========================

Diringkas dari, Blog Andreas Harsono, Putri Sulung Bangsa Papua.

Sumber Foto: Andreas Harsono