1/26/16

Novel, Papua dan Penegakan Hukum


Suda bukan rahasia lagi, penegakan hukum dinegeri ini penuh dengan nuasa politik. Jika tidak ada pertaruangan kekuasaan, kekuatan, atau kepentingan, penegakan hukum tidak akan terjadi. Padahal, konstitusi negara ini telah menyebutkan, Indonesia adalah Negara hukum.

Logikanya, jika indonesia negara hukum, siapa saja dinegeri ini tidak boleh kebal hukum. Jika seseorang melangar hukum, ia tentu harus berhadapan dengan porses hukum. Tidak perduli siapa dia. Pejabat, polisi, pengusaha, cendikiawan, penyidik KPK atau petani sekali pun.

Contoh paling nyata dari rahasia umum ini adalah kasus Novel Basweden, Penyidik KPK. Beberapa Waktulalu ia ditangkap paksa dini hari dari rumahnya. Alasanya, Ia dua kali mangkir dari pemangilan untuk penyedikan.

Novel adalah Tersangka Kasus penganiyayan pencurian burung walet. Ceritanya, Novel yang adalah seorang polisi, pada 18 Februari 2004, mengitrograsi 6 pencuri burung walet. Saat itu ia berpangket Inspektur satu (Iptu), dan menjabat Kepala Bareskrim Polres Bengkulu. Dalam peristiwa intrograsi itu satu orang tewas.

Novel dinilai bertangung jawab atas persistiwa tewasnya satu orang itu. Novel kemudian dilaporkan oleh Yogi Haryanto. Oktober 2012, Novel hendak ditangkap. Anggota Polda Bengkulu dan DKI jakarta sempat mendatangi Gedung KPK.

Tetepi proses penangkapan itu batal, berkat imbawan presiden SBY. Di sini kekuatan politik bermain, bukan supermasi hukum yang tidak padang bulu. Nah, setelah terjadi pertarungan kekuatan antar Polri dan KPK, Novel ditangkap lagi. Alasanya, agar kasus ini tidak kadaluwarsa.

Aneh, persitiwa yang suda terjadi pada 11 Tahun lalu, baru hendak disidik sekarang. Tentu saja publik mengetahui. Novel adalah penyidik yang yang paling berani. Ia tidak pandang buluh menangani berbagai kasus korupsi ketika direkrut sebagai penyidik KPK. Pengusaha, Pejabat Pemerintah, termasuk pejabat dalam institusi Polri.

Apa yang dilakukan oleh Novel baswedan pada 11 Tahun lalu, tentu saja dapat digolongkan dalam kategori tindak kekerasan Aparat Negara terhadap Warga Negara. Walau bagaimana pun, demi keadilan pada korban, terutama pihak keluarga yang tewas, Novel harus diseret dalam proses hukum. Sekali lagi hukum tidak padang bulu.

Kekerasan Aparat.

Dilain pihak, peristiwa kekerasan aparat terhadap warga hampir sering terjadi. Di Papua, peristiwa seperti ini seolah seperti hal biasa. Semboyan melayani dengan hati seolah hanya jadi alat pencitraan.

Lihat saja kasus pania. 6 orang siswa suku mee tewas. Belum lagi kasus Yahukimo, hanya karena mengalang dukungan dana untuk fanuatu, 2 orang dikabarkan tewas oleh peluruh aparat. Buntutnya Polisi hanya bisa mengelurkan bantahan. Dalam keterangannya, polisi melansir, demostran di Yahukim hendak merebut senjata dari tangan aparat. Habis itu, kasus ini seolah tengelam.

Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah

12/22/15

Masyarakat Menolak Perpanjangan Bandara Udara Nabire


Masyarakat menolak perbajangan bandara udara nabire. Bagi mereka, perpanjangan bandara udara nabire hanya akan mengangu kehidupan tiga kampung: Kampung Harapan, Karang Barat, dan Mapiduba.

Penolkan bandara udara nabire
Lapangan Terbang Nabire

Pemerintahan Kabupaten Nabire periode 2010-2015 beberapa waktu lalu mengumumkan delapan program prioritas dalam seratus hari pertama masa kerjanya. Salah satunya ialah perpanjangan Bandar Udara Kabupaten Nabire. Harapannya, bandara ini dapat membuka isolasi kabupaten nabire dan kabupaten-kabupaten lainya di pegunungan tengah Papua.
Program ini menimbulkan pro dan kontra. Soalnya proses perpanjangan bandara itu akan mengusur perumahan warga karang dan fasilitas sosial di lokasi yang menjadi area perpanjangan.

Pro dan kontra tidak hanya terjadi dikalangan elit kabupaten Nabire tetapi juga terjadi dalam segenap lapisan masyarakat. Terutama masyarakat tiga kampung (kampung harapan, karang barat, dan mapidoba) yang akan terkena dampak langsung adanya perpanjangan Bandar Udara Nabire.

Namun, Jika diamati dengan saksama, mayoritas masyarakat tiga kampung ini menolak perpanjangan bandara. Hanya sebagian kecil saja yang menerima program perpanjangan bandara. Itu pun dicurigai karena mereka diboncengi oleh kepentingan investor.

Penolakan

Seperti yang dilansir isiindonesia.com. Masyarakat tiga kampung tolak perpanjangan Bandar udara Nabire. Hal itu disampaikan mereka pada saat Bupati bersama dengan rombongan (kelompok kerja pelaksana 100hari kerja) yang menanggani masalah pengukuran lokasi perpanjangan bandara meninjau lokasi.

Penolakan terjadi karena masyarakat tiga kampung yang suda disebutkan diatas menolak untuk direlokasi ke tempat lain. Bagi mereka, tempat yang mereka huni selama bertahun-tahun suda seperti kampung halaman mereka sendriri.

“Kami warga tiga kampung ini sudah puluhan tahun tinggal di atas tanah ini dan kami sudah bersahabat dengan alam disini bahkan beranak cucu ditempat ini. Jadi, kami tidak akan tinggalkan tempat ini dan menolak rencana Pemda memperpanjang Lapter itu.” tutur salah satu warga.

“Pemerintah tidak perlu menggangu kami masyarakat dan kami juga tidak akan menganggu kamu, jadi kalau mau bangun daerah lihat dulu baik-baik. Bupati ini ingatkah tidak, ‘kitorang ini yang kasih dia suara banyak-banyak baro..?” Tambah yang lain.

Sementara itu, beberpa orang tua karang barat yang dihubungi kru Rechabar On-Line menyatakan hal yang sama. “Kami orang tua kompask su bilang bapa bupati. Kami tidak mau dipindahkan dari sini.” Kata salah satu orang tua via telpon.

Dipihak lain, anak-anak rekabar yang saat ini sedang kulia dan tersebar diberbagai kota study di Indonesia juga menyatakan hal yang sama. Pada intinya mereka menolak upaya tersebut.

Mereka melakukan diskusi melalui Group Facebook Rechabar On-Line. Rekabar menilai, kabupaten nabire masi luas. Kenapa tidak dibangun ditempat lain, di tempat yang belum ada penduduknya. Misalanya dikaladiri II, di lahan yang suda di sediakan oleh bupati periode sebelumnya. Bukankah Pembangunan adalah proses berkelanjutan.

Di pihak lain, program ini juga belum membuat study kelayakan dan study kepatutan. Seharusnya pemerintah melakukan hal ini agar mengetahui dampak sosial dan ekologi yang akan ditimbulkannya. 

Yang lebih ekstrim, Rekabar bahkan mengangap eksistensi rekabar jauh lebih penting dari segalahnya. Jika lapangan bandara dibangun otomatis hal ini akan menghapus nama rekabar dari kabupaten nabire. Jelas rekabar menolak program ini. “Sekali rekabar, tetap rekabar” kata salah satu dari mereka.
Dukungan Penolakan

Rupanya, penolakan tidak hanya datang dari rekabar. Menurut Informasi yang diterima oleh kru Rechabar on-line Pastor Paroki KSK Nabire pun menyatakan keberatannya. Menurutnya, jika lapangan diperpanjang, itu jelas akan mengusur umat paroki KSK di sekitar Kampung Harapan, Karang Barat dan Mapidoba. Yang mana, ketiga kampung ini adalah basis umat katolik Paroki KSK. Mereka selalu berpartisipasi aktif dalam kegiatan gereja.

Dipihak lain, perpanjangan Bandara ini juga akan mengngangu kegiatan peribadahan di Gerja KSK. Suara bising dari pesawat yang tingal landas di lapangan yang sekarang saja suda cukup mengangu ibada misa hari minggu. Apalagi Jika diperpanajang dan kemudian didarati oleh pesawat berukuran besar. Pasti umat katolik akan tergangu dalam misa hari minggu.

Tidak hanya itu, Papua Post Nabire melansir penolakan datang juga dari DPRD Kabupaten Nabire yang merupakan refresentatif dari masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh ketua tim lintas komisi, Yehuda Gobai dalam kaitanya dengan rencana perpanjangan Bandar Udara Nabire. 

“Sebagai wakil rakyat kami sudah mendengar adanya aspirasi ini, namun kami ingin melihat dan mendengar langsung. Kini kami telah tahu persis aspirasi masyarakat Karang Tumaritis. Pertemuan ini resmi. Kami akan bawa ke gedung dewan dan akan kami bahas sesuai mekanisme DPRD. Namun setelah kami mendengar aspirasi masyarakat, sebagai wakil rakyat kami mendukung aspirasi ini. Karena masyarakat menolak perpanjangan Bandara maka kami dari DPRD juga menolak rencana itu,” tuturnya dalam sebuah pertemuan di Kantro Kelurahan Karang Tumaritis Nabire besama warga.

DPR bahkan berencana mengunakan hak interflasinya untuk memangil bupati dan kepala dinas perhubunagan untuk meminta kelarifikasi atas rencana perpanjangan bandara yang suda jelas ditolak oleh masyarakat.
Wakil Ketua Komisi A DPRD kabupaten Nabire Drs. A. P. Youw Juga menyatakan penolakannya. Menrut sosok yang perna menduduku jabatan bupati selama dua periode di kabupaten nabire ini, jika proses perpanjangannya terus dilakakuna, ada tiga hal yang harus diperhatikan. 

Pertama, jika terus dilakukan perpanjangan, pesawat ukuran besar yang mendarat akan terhalang gunung yang terletak di belakang Bataliun 753 Nabire. Kedua, biaya yang dikeluarkan pun akan jauh lebih besar. Pemerintah harus merelokasi penduduk yang suda bertahun-tahun tingal di tiga kampung, menganti rugi tanah, rumah dan fasilita sosial seperti gereja, masjid, rumah sakit, dan lain-lain. Ini akan makan biaya banyak. Ketiga, sebuah bandara tidak layak berada di tengah kota, diantar pemukiman warga. 

Ia juga menjelaskan bahwa pemeritah pada masa kepemimpinannya suda menyiapkan lokasi pembangunan bandara baru di Kaladiri. Lahan ini suda melewati presentase dan uji kelayakan. Disamping itu juga telah dilakukan pembayaran hak ulayat. Bupati yang baru tingal meneruskan. 

Dengan didukung dana bantuan baik dari pemerintah provinsi maupun pusat serta suasta bandara baru dikaladiri itu bukan mustahil untuk diwujutkan tandasnya. 

Jadi, apa program ini harus dilanjutkan?


Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah

8/8/15

MOB- Pilemon Curi di Rumah Barnabas



Pilemen Mencuri di Barnabas Punya Rumah

Mob papua
Tertawa Terbahak-bahak
Suatu ketika, Pilemon pi mencuri malam-malam. Dia dari dulu ingin mencuri di Paitua Barnabas punya rumah. Begitu tiba di Pace Barnabas punya rumah, Pilemon kaget. Barnabas su buat pagar tinggi keliling rumahhhhh

"Cukimai! Ko kira sa tra bisa mencuri kah? Tembok bokar ni sa bisa panjat.”

Pilemon ko panjat tembok. Tra lama begini, Paitua Barnabas keluar rumah. Dia  liat ada orang yang mau mencuri.

"Weiii…… Ko bikin apa tu? Ko cepat turunnn….!"

Plemen  kaget dan hampir jatuh. Tapi, untung Pilemon di tahan ujung tembok. Tra takut su ketahuan, Pilemon malah balik marah tuan rumah.

 "Anjing, ko tegur baik-baik k?” Pilemon emosi pica.

“Sa memang pencuri, tapi kalo  sa kaget, truss sa jatuh.... siapa yang bayar ongkos rumah sakit? Sa pu anak siapa yang kasih makan..?”

 “Saya ne belum mencuri. Sa baru lewat ko pagar, baru ko su teriak bokar lagi...!"

"????!11/1/1/!" Paitua Barnabas hanya heran, “Orang ini pasti su gila.”
he,he,he...


Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah

MOB Papua-Kaya soa-soa


MOB Papua: Kaya soa-soa

Pace Biak dengan Pace Batak ni teman baik. Dari kecil dorang dua su sering barmain sama-sama.
mob papua dengan judul kaya soa-soa
Satu kali begini, Pace Batak dia tanya, “ Kenapa Orang Biak marganya Rumbiak, Rumbekwan, Rumkorem, dan Rumbewasssss.” 

“ Kenapa jadi, udik ka?” tanya Pace Biak balik sama pace batak.

“Berarti Orang Biak masi keluarga degan rumah kos k?” Bace batak tanya lagi.

Pace biak tiba-tiba emosi. Dia balik tanya pace batak. “Trus kenapa orang batak marganya Sinaga, Sitorus dan Situmpul k? “

Pace Batak dia tra bisa jawab jadi dia diam saja.

Pace biak langsung tutup dengan joker. “Berarti Orang Batak masi keluarga dengan Sikomo, yang muka kaya soa-soa tu?”

He,he,he….
Sekedar mob.
 

 Begitu Suda
Berbagi Itu Selalua Indah

7/27/15

3 Cara Penentuan Kepala Suku di Tanah Papua

KEPALA SUKU PAPUA
Penetuan Kepala Suku di Papua/Begitu Sudah

Kepala Suku Papua memegang peranan yang penting. Oleh karena itu dia selalu dihormati dan mendapatkan tempat yang layak.  Ia memegang peran penting dalam mengambil keputusan atas beragam persoalan.

Tanah Papua memiliki ratusan Suku. Masing-masing memiliki bahasa, adat istiadat, cara bertahan hidup, teritorial sendiri dan kepala sukunya masing-masing. Semua suku hidup independen, tanpa saling mengangu satu sama lain.

Jika terjadi salah paham, kepala sukulah yang akan berusaha mencari solusi. Kepala suku akan duduk manawegai (dialog) untuk menemukan kata mufakat.

Tetapi , akhir-akhir ini, terdapat banyak kepala suku. Terutama menjelang even-even politik, pemilu dan pemilukada. Dengan mudahnya seseorang diberikan kepala suku. Bahkan pada sosok yang tak memiliki hubungan dara papua sedikitpun.

Tentu saja ini menimbulkan pertanyaan pada generasi muda. Sebenarnya, bagaimana proses dan mekanisme penentuan sesorang menjadi kepala suku? Saya, adalah salah satunya. Mungkin Anda Juga. Benar?

Beberapa waktu lalu, di Asrama Intan Jaya Jogja, saya mendapatkan Jawabanya. Dalam sebuah obrolan santai dengan beragam tema, saya ajukan pertanyaan tersebut. Nah, raknguman obrolan tersebut, ditamba sedikit riset, berikut ini diuraikan 3 cara penentuan kepala suku di tanah Papua.


Penentuan Kepala Suku


Ternyata kepala suku di Papua ditentukan melalui tiga cara. Masing-masing suku, barang kali memiliki caranya sendiri. Tetapi secarah umum dapat dirangkum sebagai berikut.

1. Diwariskan


Model kepala suku yang pertama ialah kepah suku ditentukan berdasarkan garis keturunun. Sama persis seperti penobatan raja-raja yang mengikuti garis keturanan. Jika seseorang menjadi kepala suku, maka salah satu anaknya akan mengantikannya jika suatu kelak.

Biasanya anak laki-laki yang akan dipilih sebagai kepala suku. Hal ini sesuai dengan sistem patrialki, mengikuti garis keturanan bapa yang dianut oleh mayoritas masyarakat Papua.

Salah satu contohnya ialah yang terjadi pada suku sentani (Phuyakha) di Kabupaten Jayapura.  Dalam penentuan Ondoafi atau Ondofolo, yudith N. A Karetji, dalam tesisinya menyebutkan penentuan kepala adat ini dengan sistem diwariskan.

2. Dipilih


Penetapan kepalah seuku model kedua ialah dengan cara dipilih. Bentuk penetapak kepala suku seperti dengan mengikuti asas semokrasi. Musyawara dan mufakat.

Biasanya akan di adakan suatu pertemua. Bentuknya macam-macam, bisa mubes, kongres atau pun kongres. Ada Kriteria yang harus dimiliki seseorang untuk dicalonkan sebagai kepalah suku.

Model Kedua, dengan cara dipilih sering dilakukan pada era demokrasi sekarang ini. Contohnya baru-baru ini, masyarakat adat suku Yeresiam di Nabire mengadakan mubes untuk menetapkan kepala suku. Hasilnya, Daniel Yarawoby dipercaya menajdi Kepala Suku Yerisiam.

Sebagai Informasi, Suku Yerisiam adalah masyarakat adat yang mendiami pesisir pantai Kabupaten Nabire.  Suku ini terdiri dari empat sub suku yakni sub suku Waoha, Sub suku Koroba, Sub suku Sakwari dan sub suku Akaba.
 

3. Diberilan/ditetapkan


Mekanisme penentuan kepala suku model ketika ialah penetapan. Tanpa melalui pemilihan atau pun dengan alasan keturunan, seseorang yang diangap layak dapat ditetapkan menjadi kepala suku.

Biasanya, masyarakat dalam suatu komotias suku, akan menilai sesorang berdasarkan tindakan, cara berbicara, juga kecakapannya dalam menyelesaikan masalah. Tidak hanya itu, masyarakat pun, pada umumnya akan tau, bahwa seseorang yang diangap layak menjadi kepala suku akan tau banyak hal tentang hukum adat.

Tetapi yang lebih penting, orang seseorang yang ditetapkan sebagai kepala suku ialah ia yang berasal dari suku itu sendiri. Misalanya, suku mee akan memilih seorang pria mee sebagai kepala suku.

Penutup


Tanah Papua memilikih ribuan suku. papua.go.id menyebutkan terdapat 1068 suku terdapat di papua. Tentu saja setiap suku memiliki kosa katanya sendiri-sendiri dalam menentukan kepala suku. Tetapi intinya seorang yang ditetapkan sebagai kepala suku mampu memimpin masyarakat adatnya untuk mewujutkan kepemiminan bersama.

Seseorang ditetapkan menjadi kepala suku dengan tiga cara, yakni diwariskan, dipilih dan diberikan/ditetapkan. Ia dipilih karena kewibaan, pemahaman terhadap nilai dan norma adat serta, serta kemampuan menyelesaikan beragam konflik dalam masyarakat adat.


Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalu Indah

7/26/15

Konsep Blog

Blog yang baik adalah blog yang memiliki konsep. Dengan konsep, tidak hanya pengunjung tetapi juga pemilik blog akan memiliki gambaran mental akan blognya sendiri. Mau seperti apa blog yang dibuat.

Konsep blog, menurut saya, adalah gambar mental bentuk akhir blo itu sendiri. Gambar mental tersebut menyangkut keseluruhan blog yang dibuat. Tidak hanya template yang dipilih untuk digunakan tetapi juga menyangkut semua konten yang akan diposting.

Dengan konsep blog yang jelas, seorang blogger akan memiliki pijakan untuk mengelola blog. Dengan demikian ia tidak kebingunan membuat blog.

Secarah umum, blog memiliki dua bentuk konsep. Pertama nice blog, sedangkan kedua ialah blog gado-gado. Nice blog biasanya fokus pada satu teme. Misalanya fokus pada totorial blog, totorial photo shop dan lain sebagainya.

Sedangkan blog gado-gado punya banyak tema. Blog seperti ini banyak ditemui. Biasanya dibuat dengan semua tujuan yang sangat personal. Tujuannya hanya satu untuk berbagi.

Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah

7/21/15

Persipura Dipastikan Akan Ikut Piala Indonesia Satu


Persipura
Tim Persipura Merayakan Gol

Manajer Persipura Jayapura Benhur Tomi Mano, menegaskan Persipura akan ikut serta dalam kompetisi Piala Indonesia Satu pada Okteber 2015. Penegasan itu disampaikan pada senin-(20/7/2015).

Pasalanya, Kompetisi Piala Indonesia Satu digelar oleh PSSI, bukan oleh tim transisi besutan Kemenpora

"Kalau kompetisi itu digelar resmi oleh PSSI, kami pasti akan mengikuti." Kata wali kota Jayapura itu.

Sampai saat ini tim mutia hitam masi menungu surat resmi dari PSSI. Jika surat undangan resmi PSSI  telah turun, pihak manajemen  akan memangil seluruh skuad tim berkostum garis-gasi merah hitam.

Sebelumnya pada bulan juni 2015 lalu, persipura dengan tegas menolak mengkitui kompetis sepak bolah arahan tim transisi, Piala Presiden 2015. Walau pada saat itu mendapat ancaman dari Kementrian Pemuda dan Olahraga Pimpinan Imam Nahrawi, Persipura menyatakan tidak akan merubah sikap.  

Dengan tegas manajer persipura ini mengatakan tidak akan mengambil bagian dalam kompetisi Piala Presiden 2015.

“Menpora  jangan ancam kami Persipura, karena kami tidak akan mundur selangkahpun apabila nantinya Kemenpora menjatuhkan sanksi ,” Kata Mano, pangilan akrap Manajer Persipura kepada wartawan.

Persipura  tim kebangaan masyarakat papua, asal kota jayapura ini hanya akan mengikuti kompetisi sepak bolah besutan PSSI.

Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah

Tradisi Gotong Royong Masyarakat Papua

Tradisi Gotong Royong di Pedalaman Papua- Masyarakat Papua dikenal memiliki tradisi gotong royong yang amat kuat. Terutama masyarakat kampung-kampung. Jika menyangkut kepentingan bersama, mereka tak segan-sengan turut ambil bagian dalam kerja bakti.

Masyarakat Papua, di Distrik Piyaiye melakukan kerja bakti, meratakan tanah, lokasi pembangunan gereja.
Masyarakat Piyaiye Bekerja Bakti Meratakan

Bentuk-bentuk gotong royong  terlihat dalam beragam kegiatan. Mulai dari upaca bakar batu, pembangunan gereja, renofasi kantor desa, samapai dengan kerja bakti membersikan lingkungan.

Tradisi gotong royong masyarakat papau hidup sejak jaman dahulu sampai hari ini. Tradisi ini dilakukan untuk mengerjakan beragam pekerjaan berat. Mulai dari membuat perahu, membangun rumah adat, merintis kebun, sampai dengan membangun jembatan.

Karena dikerjakan bersama-sama, pekerjaan-pekerjaan berat pun dapat terselesaikan dengan baik. Kadang kala, lebih khusu masyarakat suku mee, kerja baikti ini sering kali diikuti dengan "Yuu Waita."

Foto yang terlihat alam postingan kali ini ialah Tradisi gotong royong di Pedalam Papua. Tepatnya desa Apowo, Distrik Piyaiye, Kabupaten Dogiai.

Sejak pagi masyarakat piyaiye, berbondong-bondong datang kelokasi. Mereka Meratakan tanah. Nantinya pada lokasi ini Akan didirkan Sebuah Gereja Katolik, untuk mengantikan gereja katolik yang tak layak pakai.

Semoga tradisi ini tetap lestari dan hidup dalam masyarakat.
Gotong royong masyarakat papua
Mama-mama papua sedang bergotong royong


Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah

7/19/15

Jacksen Ferreira Tiago: Boas Masi Pemain Terbaik

Boas Solosa masi menjadi pemain terbaik selama 20 Tahun Terakhir. Dikutip Bangka Post, jaringan berita Tribun News Jeksen F. Tiago mengungkapkan hal itu.

Bekas pelatih persipurah itu menggatakan
sejak pertama kali menginjakan kakinya di Indonesia, sejak tahun 1994, Jacksen Tiago suda melihat banyak pemain Indonesia.

Rata-rata pemain indonesia memiliki teknik permainan yang membuatnya kagum. Tetapi menurtnya, Boas adala yang terbaik.

"Ya, sejak saya bermain pertama kali di Indonesia untuk Petrokimia Putra pada 1994, tak ada yang mengalahkan bakat sepak bola milik Boaz," kata Jacksenya.

Kekagumannya terhadap Boas Salosa membuat Jacksen perna menyebut nama Boas kepada Federasi Sepak Bolah Brasil ( CBF). Hal itu ia lakukan sebagai contoh kehandalan anak-anak muda Papua dalam Bermain Sepak Bolah.

 Berbagi Itu Selalua Indah

7/14/15

Maxsimus Tipagau dan Dokter Terbang Mendarat di Intan Jaya


Maksimus Tipagau Saat di Gedung DPRI
Maxsimus Tipagau Saat di gedung DPRI/Foto FB Maxsimus Tipagau
Anak Muda itu bernama Maxsimus Tipagau. Fisiknya tubuhnya tidak jauh berbeda dengan kebanyakan anak muda papua. Kulitnya gelap, rambutnya keriting, tubuhnya kekar. Kalau tersenyum, gigi putih bersihnya selalu menghiasi wajahnya.

Tetapi, Satu hal yang membuatnya tampak berbeda ialah sikapnya. Ia adalah sosok yang energik, pekerja keras dan peduli dengan sesamanya. Ia tidak ingin nasib buruk yang menimpanya semasa kanak-kanak 22 tahun yang lalu, terjadi juga pada saudara-saudaranya sekarang.

Lahir di daerah terpencil dengan beragam pengalaman pahit akibat pelayanan kesehatan yang buruk membuatnya bermimpi untuk mengubah keadaan. Tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi saudara-saudarinya di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Gara-gara aksi inspiratifnya ini, detik.com, portal berita paling populer ini mengangkat  ceritanya dengan tema muda menginspirasi.

Apa yang Maxsimus Tipagau Lakukan?

Dilahirkan di daerah terisolir pada balik gunung pedalaman Intan Jaya Papua, membuatnya merasakan betul arti penting layanan kesehatan. Kepada detik.com ia bercerita, pengalaman pilunya semasa kecil yang memotifasi dirinya berbuat sesuatu.

Ketika duduk dibangku SD kelas 4, ayahnya berburu dengan mendaki gunung es puncak Jaya. Sebuah rutinitas yang sering dikerjakan. Tetapi naas, suatu ketika, ayah Maxsimus Tipagau jatuh dan mengalami patah tulang.

“Bapak saya dulu gemar mendaki hingga puncak gunung es, berburu dia. Sejak dulu dia mendaki. Sampai suatu saat dia jatuh dan patah kaki," katanya.

Setelah itu, karena tidak ada pelayanan kesehatan, patah tulang kaki yang dialami Ayah Maxsimus Tipagau tak bisa ditangani pelayanan medis. Dua tahun ia menderita. Akhirnya meninggal dunia.

Dua tahun berselang, Ibunya pun meninggal dunia karena dipukul orang. Pukulan yang keras menghantam perut ibunya. Rahim ibu pecah. Karena tidak ada perawatan kesehatan ibunya pun terpaksa menghembuskan napas terakhir.

Cerita sedihnya tidak sampai disitu. Tidak lama kemudian Adik Maximus Tipagau pun menyusul kedua orang tuanya. Adiknya menderita gizi buruk hingga tak tertolong.

"Memang paling banyak penderita gizi buruk di Papua. Sampai sekarang masih ada dan paling banyak merenggut nyawa orang kita di sana. Tapi rumah sakit pemerintah tidak menjangkau ke tempat kami," kata Maximus , pria asal Suku Moni ini.

Maksimus hidup sendiri. Sampai akhirnya ia merantau ke tanah jawa,  Daerah Istimewa Jogjakarta untuk. Di jogja ia melihat sebuah perbedaan yang amat besar. Ia kaget dengan pembangunan di wilayah timur Indonesia yang jauh lebih baik dibanding dengan bagian barat. Ia ingin tempatnya juga mendapat pelayanan kesehatan yang sama.

“Maka itu saya bertekad kumpulkan uang supaya bisa buat yayasan sosial yang akhirnya sekarang saya bikin program dokter terbang” Katanya.

Apalagi kondisi daerahnya Kabupaten Intan Jaya masih sama seperti masa kecilnya. Tak banyak berubah. Penderita gizi buruk masih tinggi. Belum lagi penderita saluran pernapasan akut dan  luka lambung.

Parahnya pelayanan kesehatan masih jarang. Bahkan, katanya rumah sakti masih dianggap mitos: sulit ditemukan. Seolah pemerintah tak hadir di sana.

Padahal Indonesia telah merdeka sejak 70 tahun lalu. Otonomi khusus dengan dana miliaran rupiah telah digelontorkan sejak 2011.

Suda begitu daerah asal Maxsimus Tipagau yang kaya dengan sumber daya mineral dan tambang telah dimekarkan menjadi kabupaten baru: Kabupaten Intan Jaya sejak 2008  dari Kabupaten Induk, Kabupaten Paniai. Bahkan Kabupaten Intan Jaya telah memiliki bupati definitif sejak 3 tahun lalu. Ironis!

Neetworking Kunci Keberhasilan

Keprihatinan membuat Maksimus Tipagau tidak tingal diam. Kecintaannya terhadap tanah kelahiran dan orang-orangnya agar tidak terus hidup tanpa layanan kesehatan membuatnya beraksi.

Bahkan, Pada Pilpres 2014 Maxsimus Tipagau bergabung dengan tim relawan Jokowi. Saat Jokowi berkunjung ke papua, ia sempat menyampaikan harapanya.

Maxsimus Tipagau bahkan sempat menghadiri pernikahan putra sulung Jokowi di solo. Tapi rupanya, keprihatinannya tidak digubris.

"Saya relawan Jokowi dari dulu. Kemarin waktu beliau nikahkan anaknya pun saya datang ke Solo. Saya juga sudah bicarakan tentang kondisi Papua ke beliau dalam setiap kesempatan. Tetapi memang mungkin perlu waktu untuk menyanggupinya," ungkap Maximus, Jumat (3/7/2015).

Dua tahun sebelumnya, tahun 2012 ia mendirikan Yayasan Sumatoa. Yayasan ini bergerak dibidang sosial untuk memberdayakan masyarakat papua. Yayasan Sumatoa terlibat kerja sama dengan beragam organisasi untuk mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat papua.

Lelaki berumur 31, direktur perusahan swasta bidang pariwisata  ini terus bekerja.  Bersama sebelas 11 relawan Maksimus Tipagau pontang-panting cari dana. Setelah kerja keras dan patungan, terkumpul 500 juta.  Dana tersebut dipakai untuk mendatangkan dokter dari Jakarta dan Jerman.

Rupanya niat yang tak kenal lelah menemukan jalan bagi Maxsimus Tipagau dengan program dokter terbangnya. Akhirnya Yayasan DoketerSHARE, Dokter Peduli, Yayasan yang miliki mimpi yang sama dengan yayasan Sumatoa, menyambut antusias ajakan Maxsimus Tipagau.

"Adanya masyarakat yang belum pernah menikmati layanan medis sejak Indonesia merdeka adalah suatu kenyataan. Tidak heran jika masyarakat menyambut pelayanan medis Flying Doctors (dokter terbang) dengan penuh antusias.” ucap pendiri Yayasan Dokter Peduli dr Lie A Dharmawan, PhD, FICS, SpB, SpBTKV.

doctorSHARE atau Yayasan Dokter Peduli adalah organisasi kemanusiaan non profit yang bergerak di bidang medis. Organisasi yang berdiri sejak 19 November 2009 ini memiliki berbagai program seperti Panti Rawat Gizi, Rumah Sakit Apung, dan Dokter Terbang.

Akhirnya niat menghadirkan dokter di Kabupaten Intan Jaya untuk melayani masyarakat pun terwujud. Tim Dokter dari Jakarta dan jerman pun bisa didatangkan pada tahun 2015 ini.

Tim melayani masyarakat di Desa Gagemba, Distrik Homeyo dan Desa Bilogai, Distrik Sugapa selama lima hari. Pelayanan medis di Desa Gagemba berlangsung selama tiga hari (24 – 26 Juni 2015) sementara pelayanan medis di Desa Bilogai berlangsung dua hari (27 dan 29 Juni 2015).

Pelayanan medis di kedua lokasi ini berlangsung dengan baik. Secara keseluruhan, tim melayani bedah minor sebanyak 27 pasien dengan 37 kasus. Kasus bedah minor terbanyak antara lain adalah hernia, lipoma, kista ateroma, papilloma, dan korpus alienum.

Tim juga melangsungkan pengobatan umum terhadap 551 pasien dengan penyakit terbanyak meliputi artralgia (nyeri sendi), myalgia (nyeri otot), ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), dermatitis (penyakit kulit), dan vulnus laceratum (luka-luka). Selain itu, tim juga memberikan obat cacing dan vitamin kepada 200 anak.

"Inilah pertama kalinya ada tim medis yang menembus Kabupaten Intan Jaya dan melayani masyarakat di wilayah ini. Setelah sekian lama pasrah, akhirnya mereka seolah mendapat jawaban dari Tuhan. Lebih dari 500 warga berhasil diobati di bawah tenda sederhana," tutur Maximus membenarkan, Selasa (7/7/2015).

"Program ini karena Papua nyaris tidak tersentuh rumah sakit pemerintah. Program ini baru tahun ini, tapi sudah dua kali selesaikan masalah gizi buruk di Papua," katanya pada perbincangan dengan detik.com , Jumat (3/7/2015).

Semoga apa yang dilakukan Maxsimus Tipagau dapat menjadi teladan bagi banyak orang, lebih khus bagi anak mudah papua dengan kreatifitas dan caranya sendiri-sendiri. Mengingat tanah Papua yang kaya menyimpan beragam persoalan yang menumpuk untuk diselesaikan.

Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah

Sumber: 1 2 3 4 5