untuk hadiri acara wisuda.
Ilustrasi |
Satu kali, Yangkalep ajak dia punya bapa jalan-jalan naik motor sore-sore. Keliling kota Jayapura. Pas paitu naik motor, Yangkalep bilang, "Bapa, orang-orang di Jayapura pangil saya standar!"
"Ah, io, bisa tu?"
"Iyo, Bapa, standar bikin sa nama naik."
Yangkalep naik motor, star, dong dua mulai keluar pelan. Sebelum keluar dari rumah, Yangkalep sengajah tra kasi naik standar motor. Dia kasi los ke bawa..
Baru keluar dari kos, orang batariak, "Standar!"
Laju keluar dari perumnas dua, orang teriak lagi, "Standar!"
Maju agak jau sedikit, orang teriak lagi, "Standar."
"Ko kenal, doroang?" dia bapa tanya?
"Ah, Bapa sa su bilang to. Orang satu jayapura ni kenal saya." dia punya anak balas sante.
Yangkalep laju pelan, sengajah kasi gigi dua saja. Dia tra berhenti-henti. Sepanjang perjalanan orang batariak, "Weeee, standar !!"
Yangkalep malas tau.... Maju laju lagi, pas ketemu orang, orang pasi kasi ingat, "Standar." Yangkalep malas tau.
Dia bapa cuma akui saja. Sambil pukul-pukul Yankalep punya pundak belakang, paitu dia bilang,
"Ah, anak, besok kita ganti ko punya nama di akte kelahiran, ijaza SD sampe Sarjana, KTP dan lain sebagainya dengan nama Standar suda e? Biar besok ko bisa maju DPR."
"Ko terkenal ni, orang bisa coblos ko."
He,he,he,he...
Begitu Sudah
Berbagi Itu Selalua Indah
Ketentuan Berkomentar:
1. Harus Mengunakan Akun Google
2. Tidak Boleh membuat komentar Spam
3. Anda Sopan, Kami Segan
4. Terimakasi-Terimakasi-Terimakasi
Begitu Sudah!
EmoticonEmoticon